Perempuan Berkebaya Indonesia Kampanye Pemakaian Kebaya Indonesia
YOGYAKARTA, METROHEADLINE.NET
Kebaya harus terus dikampanyekan agar makin dicintai dan dilestarikan oleh perempuan Indonesia, khususnya wanita Yogyakarta. Beragam cara dilakukan perkumpulan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) untuk mengampanyekan pemakaian kebaya, misalnya dengan beragam lomba.
Sabtu lalu (14/5/2022), Ketua Pelaksana Lomba Berkebaya Indonesia, M.G. Tinuk Suhartinia, di halaman Kantor Wali Kota Yogyakarta, menyampaikan, PBI mengenyelenggarakan Lomba Berkebaya Indonesia, khususnya di daerah Yogyakarta.
“Ini adalah salah satu cara kami berkampanye. Kami ingin memperkenalkan kebaya agar makin dicintai dan dilestarikan oleh perempuan Indonesia, khususnya wanita Yogyakarta. Kampanye yang kami lakukan ini ada banyak cara. Menari berpakaian kebaya adalah salah satu cara kami mengempanyekan kebaya agar makin dikenal oleh perempuan Indonesia,” kata Tinuk.
Mengapa menari? Ia menjelaskan, menari adalah salah satu produk budaya, sesuai dengan visi misi PBI, yakni melestarikan budaya Indonesia.
“Selain kebaya, kami ingin agar tarian juga tetap dikenal dan dicintai pemakai kebaya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sebetulnya, pihaknya juga mengundang publik untuk bersama-sama menari, tetapi karena terkendala oleh Covid -19, pihaknya diminta membatasi peserta. Dan, pesertanya haru ini hanya 200 peserta.
“Ke depannya, kami berharap lebih dibebaskan untuk menentukan jumlah pesertanya,” katanya seraya menjelaskan perkumpulan PBI berdiri pada Oktober 2015.
Komunitas PBI, Tinuk mendeskripsikan, mempunyai misi tetap melestarikan budaya Indonesia dan bervisi mengangkat kebaya sebagai busana keseharian perempuan Indonesia. Hingga kini, katanya menambahkan, lebih dari 50 perempuan telah menjadi anggota aktif di komunitas ini.
“Kami tidak membatasi usia maupun latar belakangnya. Yang menyatukan adalah kecintaan terhadap pelestarian kebaya sebagai budaya Indonesia. Dalam rangka perwujudan cita dan upaya pelestarian budaya Indonesia, PBI mengajak para perempuan untuk belajar bersanggul dan menari bersama-sama,” ujarnya memaparkan sembari mengajak.
Tinuk juga menjelaskan, pada hari itu, peserta juga menarikan sebuah tarian kreasi milik PBI. Selain menari bersama, peserta juga diajak belajar memakai sanggul cepol terlebih dahulu.
Kegiatan bertajuk “Kebaya Menari” adalah kolaborasi Padepokan Seni Omah Cangkem dan PBI Yogyakarta. Lagu yang berjudul “Kucinta Indonesia” adalah ciptaan Pardiman Djoyonegoro, pemilik padepokan, sedangkan tariannya adalah hasil koreografer Anter Asmorotejo. (Suharmanto/Setiawan))
Sumber: metroheadline.com