Iriana Ajak Perempuan Indonesia Kenakan Kebaya dalam Kegiatan Sehari-hari
Merdeka.com – Ibu Negara Iriana Jokowi mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk selalu memakai kebaya dalam kegiatan sehari-hari. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sambutan peringatan Hari Batik Nasional, di Solo, Minggu (2/10).
“Kepada para perempuan Indonesia, baik itu pesinden, pengrawit (penabuh gamelan), buruh gendong, bakul jamu, dan pembatik, mereka ini setia menggunakan kebaya dalam bekerja dan kegiatan sehari-hari,” ujarnya.
Ibunda Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu menyebut, kain dan kebaya telah lama menjadi ciri dan gaya berbusana khas perempuan Indonesia. Kebaya, lanjut dia, juga menjadi citra dari perempuan Indonesia.
Ia berharap keberadaan dan kehadiran ibu-ibu yang setia dengan kebaya itu bisa menginspirasi kaum perempuan dan generasi muda Indonesia,
“Semoga ibu-ibu bisa menginspirasi kaum perempuan dan generasi muda Indonesia, untuk bangga dan semakin cinta mengenakan kain,” katanya.
Sebelum menyampaikan pesan kepada perempuan Indonesia, Iriana bersama Wury Ma’ruf Amin, para istri menteri Kabinet Indonesia Maju serta istri-istri gubernur se Indonesia mengikuti parade kebaya “Berkebaya Bersama Ibu Negara”.
Kegiatan tersebut sekaligus untuk memperingati Hari Batik Nasional. Kirab parade kebaya dari Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung dengan menyusuri Jalan Slamet Riyadi hingga depan Ndalem Wuryaningratan, sejauh 750 meter.
Tiba di Loji Gandrung Ibu Negara disambut 35 perempuan mandiri. Mereka terdiri dari 10 bakul jamu gendong, 10 penjual makanan tradisional khas Solo dan 5 pesinden jalanan, 5 abdi dalem keraton serta 5 buruh gendong Pasar Legi.
Dalam parade tersebut Iriana Jokowi dan Wury Ma’ruf Amin kompak mengenakan kebaya motif kembangan padu padan dengan kain batik. Ketua DPR RI Puan Maharani juga ikut berjalan didampingi istri Gubernur Kalteng Yulistra Ivo Azhari. Puan terlihat mengenakan kebaya warna putih dipadu merah dengan kain hijau. Sementara Ivo Azhari mengenakan kebaya berwarna oranye.
Ketua Panitia Ray Febri Hapsari Dipokusumo menyampaikan, kegiatan “Berkebaya Bersama Ibu Negara” tersebut untuk memeriahkan Hari Batik Nasional dan mendukung Kebaya Goes to Unesco. Ada 2.500 peserta yang terdaftar mengikuti parade kebaya.
“Semoga kegiatan ‘Berkebaya Bersama Ibu Negara’ ini bisa menggaungkan semangat perempuan Indonesia berkebaya dan menjadi tonggak momentum bersejarah untuk penetapan Hari Kebaya Nasional,” jelasnya.
Menurutnya, animo masyarakat untuk mengikuti kegiatan tersebut sangat tinggi. Peserta tidak hanya datang dari Solo, namun juga dari kota lainnya. [fik]
Sumber: Merdeka.com