‘Kebaya Goes to UNESCO’, PBIY Ajak Menari Bersama dalam Giat Selasa Wagen
Kebaya sebagai warisan busana Nusantara telah ada sejak ratusan tahun lalu. Kini keberadaan kebaya sudah saatnya diakui oleh dunia sebagai busana yang khas dengan beroleh pengakuan warisan dunia tak benda dari UNESCO agar tetap lestari.
Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia Yogyakarta (PBIY) Tinuk Suhartini MG dalam rilis yang dikirim ke bernasnews.com mengungkapkan, bahwa pengakuan UNESCO ini akan diperoleh dengan cara yang tak mudah, harus melalui proses panjang. Untuk itu, lebih dulu harus diakui, kemudian diupayakan oleh berbagai kalangan pengampu budaya dan dinas terkait.
“Langkah awal agar kebaya memperoleh pengakuan sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia, salah satunya melaui peran anda dan kita semua,” kata Tinuk Suhartini, Selasa (12/7/2022).
Menurut dia, berpartisipasi dalam gerakan ‘Kebaya Goes to UNESCO’ merupakan bukti bahwa kebaya memperoleh dukungan luas dan terus berkembang mewarnai khazanah busana dunia.
Setelah terhenti dikarenakan pandemi Covid-19, PBIY kembali berkiprah memeriahkan event Selasa Wagen, akan menampilkan tarian bertajuk ‘Senam Keluhuran’, Selasa (12/7/2022). Tarian akan ditampilkan di depan Pintu Barat Kantor Kepatihan, jam 19:00 WIB, yang sebelumnya diawali parade dari Pintu Barat Kantor Kepatihan, Jam 18.00 WIB hingga Beteng Vredeburg.
“Merupakan hasil kolaborasi dari Padepokan Seni Omah Cangkem dan Perempuan Berkebaya Indonesia Yogyakarta (PBIY). Lagunya adalah ciptaan Bapak Pardiman Djoyonegoro, pemilik Padepokan. Sedangkan tariannya adalah hasil ciptaan koreografer ternama Bapak Anter Asmorotejo,” beber Tinuk.
Lanjut dia, peserta tari berasal dari anggota komunitas dan seluruh lapisan masyarakat yang mencintai budaya dan kebaya. PBIY mempuyai misi ‘Melestarikan Budaya Indonesia’ dan bervisi mengangkat kebaya sebagai busana keseharian perempuan Indonesia.
“Dalam rangka perwujudan cinta dan upaya pelestarian budaya Indonesia, Perempuan Berkebaya Indonesia Yogyakarta (PBIY) mengajak 100 orang perempuan untuk menari bersama-sama dan mengkampanyekan ‘Kebaya Goes To UNESCO’,” pungkas Tinuk. (ted)
Sumber: bernasnews.com